Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada bidang usaha retail. Mengapa POS ini menjadi terlihat sangat penting? Hal ini semata-mata adalah karena POS merupakan terminal tempat uang diterima dari pelanggan ke toko retail. Bagi pemilik usaha, uang masuk adalah indikator yang paling mudah untuk mengukur pendapatan, disebut dengan OMZET.
POS juga menjadi penting karena seiring dengan berkembangnya usaha, sistem kasir akan dijalankan bukan oleh pemilik, namun oleh karyawan. Karena itu pemilik wajib tahu apa yang dikerjakan oleh kasir, dan berapa uang yang didapatkan secara tepat.
Para pengusaha retail lama mungkin telah terbiasa dengan mesin kasir elektronik
atau disebut Cash Register. Cash Register adalah sistem kasir sederhana yang
bisa mengetahui omzet hari ini. Mesin ini juga bisa mengetahui aktivitas uang
masuk oleh masing-masing karyawan kasir, jika dipakai oleh lebih dari satu
orang.
Seiring dengan pesatnya perkembangan komputer, cash
register mulai ditinggalkan dengan alasan sebagai berikut:
- Kapasitas penyimpanan terbatas
- Hanya dapat melakukan transaksi POS sederhana
- Tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya
- Sistem POS terlalu sederhana.
Kalaupun ada cash register yang mampu mendukung
sistem stok (persediaan), harganya sangat mahal dibandingkan komputer
- Tidak dapat di upgrade. Misalnya tidak mendukung sistem Barcode. Kalaupun
ada, harganya juga mahal.
- Biaya maintenance tinggi. Jika terjadi kerusakan modul, spare-part jarang
tersedia dan harganya mahal.
Karena itu,sistem POS atau kasir telah
digantikan oleh sistem komputer kasir. Walaupun tahap implementasi awal
terlihat lebih rumit, namun fitur yang disediakan jauh melebihi cash register.
Saat ini cash register hanya cocok dipakai untuk
counter-counter sederhana yang tidak mempunyai terlalu banyak barang. Misalnya
depot di food court, open space counter di mall, atau usaha retail dengan
frekuensi penjualan yang rendah. Satu-satunya keunggulan cash register adalah
bentuknya yang compact dan mudah dipindah-pindah.
Teknologi Point Of
Sale
Point fo Sale System
Sistem POS berevolusi
dari cash register mekanik paruh pertama abad ke-20. Contoh termasuk
register NCR, yang dioperasikan oleh engkol, dan Burroughs tuas yang
dioperasikan register. kas register ini direkam data jurnal atau tape
kaset kertas dan diperlukan langkah tambahan untuk menuliskan informasi ke
dalam sistem akuntansi pengecer.
Kemudian cash register
pindah ke operasi dengan listrik, seperti NCR Class 5 cash
register. Sistem berbasis komputer pertama diperkenalkan pada tahun 1973,
seperti IBM 3653 Store System dan NCR 2150. produsen berbasis komputer
lainnya adalah Regitel, TRW, dan Datachecker. 1973 juga membawa tentang
pengenalan / UPC EAN Barcode pembaca untuk sistem POS. Pada tahun 1986,
IBM 4683 memperkenalkan PC berbasis sistem POS.
Selama tahun 1980-an
dan 90-an, produsen mengembangkan perangkat kredit mandiri kartu untuk mudah
dan aman menambahkan kartu kredit pengolahan untuk sistem POS.Beberapa model
yang populer meliputi Tranz VeriFone 330, Hypercom T7 Plus, dan Lipman Nurit
2085. Perangkat ini relatif sederhana telah berevolusi untuk menangani
beberapa aplikasi (kartu kredit pengolahan, aktivasi gift card, verifikasi
usia, karyawan pelacakan waktu) pada satu perangkat. Beberapa POS nirkabel
sistem untuk restoran tidak hanya memungkinkan untuk memproses pembayaran
mobile, mereka juga memungkinkan server untuk memproses urutan yang benar
seluruh makanan di tableside.
Kebanyakan sistem
ritel POS melakukan lebih dari sekedar “titik penjualan” tugas.Bahkan untuk
lebih kecil tier 4 & 5 pengecer, banyak POS sistem dapat mencakup akuntansi
terpadu, manajemen persediaan, terbuka untuk membeli peramalan, manajemen
hubungan pelanggan (CRM), manajemen pelayanan, sewa, dan modul
penggajian. Karena ini berbagai fungsi, vendor kadang-kadang lihat solusi
POS sebagai perangkat lunak manajemen ritel atau perangkat lunak manajemen
bisnis.
Awal POS software
Register tunai
elektronik (ECR) yang diprogram dalam perangkat lunak berpemilik dan sangat
terbatas dalam kemampuan fungsi dan komunikasi. Pada bulan Agustus 1973
IBM mengumumkan IBM 3650 dan 3660 Store Systems yang, pada dasarnya, sebuah
komputer mainframe dikemas sebagai pengontrol toko yang bisa mengendalikan 128
IBM 3653/3663 Point of Sale Registers. Sistem ini adalah penggunaan
komersial pertama teknologi client-server, peer to peer komunikasi, Local Area
Network (LAN) cadangan simultan, dan inisialisasi remote. Pada pertengahan
1974, itu dipasang di Pathmark Toko di New Jersey dan
Dillards Department
Store.
Programabilitas
memungkinkan pengecer untuk lebih kreatif. Pada tahun 1979 Canal Old Gene
Mosher’s Cafe di Syracuse, New York menggunakan software POS yang ditulis oleh
Mosher yang berlari pada Apple II untuk mengambil pesanan pelanggan di pintu
masuk depan restoran dan detail persiapan cetak lengkap di dapur restoran.Dalam
konteks novel, konsumen sering akan melanjutkan ke meja mereka untuk menemukan
makanan mereka menunggu mereka sudah. Perangkat lunak ini termasuk tenaga
kerja dan laporan real time makanan biaya. Sekarang,sebagian
besar pengecer besar menggunakan software POS atau sistem.
POS hardware interface
standarisasi
Vendor dan pengecer
yang bekerja untuk standarisasi pengembangan sistem komputerisasi dan
menyederhanakan POS interkoneksi perangkat POS. Dua inisiatif tersebut
OPOS dan JavaPOS, yang keduanya sesuai dengan standar UnifiedPOS dipimpin oleh
The National Retail Foundation.
OPOS, singkatan dari
OLE untuk POS, adalah standar yang sering diadopsi pertama dan telah dibuat
oleh Microsoft, NCR Corporation, Epson dan Fujitsu-ICL. OPOS adalah
antarmuka berbasis COM kompatibel dengan semua-bahasa pemrograman COM
diaktifkan untuk Microsoft Windows. OPOS pertama kali dirilis pada tahun
1996.JavaPOS dikembangkan oleh Sun Microsystems, IBM, dan NCR Corporation di
tahun 1997 dan pertama kali dirilis pada tahun 1999. JavaPOS adalah untuk
Java apa OPOS untuk Windows, dan dengan demikian sebagian besar platform
independen.
Perintah protokol
komunikasi POS
Ada beberapa protokol
komunikasi sistem POS gunakan untuk mengendalikan peripheral. Diantaranya
adalah
- EPSON Esc / POS
- Standar UTC
- UTC Enhanced
- AEDEX
- ICD 2002
- Terakhir
- CD 5220
- DSP-800
- ADM 787/788.
- Ada juga hampir sama
protokol proprietary banyak karena ada perusahaan yang membuat peripheral
POS. Emax, digunakan oleh emax International, merupakan kombinasi dari
terminal AEDEX dan IBM
TRANSACTION PROCESSING SYSTEM
Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,
atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan
transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan
tertulis dokumen sumber berfungsi :
a.
Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai
contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan
kepada pelanggan.
b.
Memantau arus fisik
Misalnya
surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang
pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c.
Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya
tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
d.
Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai
contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan
sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.
e.
Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya
data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan
dan ikhtiar penjualan.
B. Jurnal dan Register
Jurnal dan
register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan kronologis.
Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual. Mengikhtiarkan
data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai pengganti jurnal
atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa yang tidak
bersifat keuangan.
C. Buku Besar dan Arsip
Buku besar
(ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi
yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh
dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai
transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar
menekankan pada status perkiraan.
D. Laporan dan Dokumen
Berbagai
laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis keluaran
laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional
juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen ini
dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat
tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi
akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku
besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan.
F. Rangkaian Audit
Rangkaian
audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan
sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi. Rangkaian
audit memungkinkan :
(1)
Koreksi kesalahan yang terdeteksi
(2)
Menjawab pertanyaan
(3)
Rekonstruksi arsip
G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan
transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
meliputi : (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan
kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi
Ada empat
tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data :
Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data :
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum
disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau
menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa
tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
a.
Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurutjenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk,
dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data
tertentu, misalnyamenjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlahhutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa
datamenjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data :
data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siapmemenuhi
kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen :
beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhikeperluan unit-unit
kerja dalam organisasi.
Tujuan Pemrosesan Transaksi
Pertukaran
ekonomi dengan pihak-pihak eksternal (berupa : pembelian persediaandan
penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan aktiva tetap dan
aplikasi tenaga kerja.
EDI (Electronic Data Interchange)
Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling
bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan
komputer.
• ANSI X12 Standard AS dan Canada
• EDIFACT (Standard Eropa)
• IEF
• Dll
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association
(IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah
disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain
dengan menggunakan media elektronik”.
EDI adalah satu bentuk
“e-commerce” yang secara formal diperkenalkan kepada seluruh masyarakat secara
luas dengan menggunakan media komputer di dalam pelaksanaannya.
Standard
EDI yang belaku saat ini adalah SPEC 2000
Manfaat
EDI
Manfaat
EDI secara Umum adalah:
•
Mengurangi kesalahan
•
Mengurangi biaya
•
Meningkatkan efisiensi operasional
•
Meningkatkan kemampuan bersaing
•
Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
•
Meningkatkan pelayanan pelanggan
Selain itu
manfaat EDI secara detail adalah:
1. Pertukaran informasi data dapat dilakukan antar aplikasi sehingga
tidak perlu re –entry data dari sisi penerima dan tidak diperlukan prosews
printing dari sisi pengirim
2. Penyampaian atau penerimaan informasi dari dokumen lebih cepat dan
aman, sehingga pelayanan dapat segera diperoleh tanpa perlu datang ke kantor
pabean
3. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mendukung
terbentuknya electronic trading dan EDI merupakan pertukaran data elektronik yang
telah disepakati.
Sumber Data
http://www.alatkasir.com/pengertian-point-of-sale/
Para pengusaha retail lama mungkin telah terbiasa dengan mesin kasir elektronik atau disebut Cash Register. Cash Register adalah sistem kasir sederhana yang bisa mengetahui omzet hari ini. Mesin ini juga bisa mengetahui aktivitas uang masuk oleh masing-masing karyawan kasir, jika dipakai oleh lebih dari satu orang.
- Kapasitas penyimpanan terbatas
- Hanya dapat melakukan transaksi POS sederhana
- Tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya
- Sistem POS terlalu sederhana.
Kalaupun ada cash register yang mampu mendukung sistem stok (persediaan), harganya sangat mahal dibandingkan komputer
- Tidak dapat di upgrade. Misalnya tidak mendukung sistem Barcode. Kalaupun ada, harganya juga mahal.
- Biaya maintenance tinggi. Jika terjadi kerusakan modul, spare-part jarang tersedia dan harganya mahal.
Karena itu,sistem POS atau kasir telah digantikan oleh sistem komputer kasir. Walaupun tahap implementasi awal terlihat lebih rumit, namun fitur yang disediakan jauh melebihi cash register.
Teknologi Point Of Sale
Awal POS software
Dillards Department Store.
- EPSON Esc / POS
- Standar UTC
- UTC Enhanced
- AEDEX
- ICD 2002
- Terakhir
- CD 5220
- DSP-800
- ADM 787/788.
- Ada juga hampir sama protokol proprietary banyak karena ada perusahaan yang membuat peripheral POS. Emax, digunakan oleh emax International, merupakan kombinasi dari terminal AEDEX dan IBM
TRANSACTION PROCESSING SYSTEM
Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,
atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan
transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan
tertulis dokumen sumber berfungsi :
a.
Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai
contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan
kepada pelanggan.
b.
Memantau arus fisik
Misalnya
surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang
pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c.
Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya
tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
d.
Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai
contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan
sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.
e.
Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya
data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan
dan ikhtiar penjualan.
B. Jurnal dan Register
Jurnal dan
register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan kronologis.
Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual. Mengikhtiarkan
data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai pengganti jurnal
atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa yang tidak
bersifat keuangan.
C. Buku Besar dan Arsip
Buku besar
(ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi
yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh
dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai
transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar
menekankan pada status perkiraan.
D. Laporan dan Dokumen
Berbagai
laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis keluaran
laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional
juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen ini
dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat
tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi
akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku
besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan.
F. Rangkaian Audit
Rangkaian
audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan
sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi. Rangkaian
audit memungkinkan :
(1)
Koreksi kesalahan yang terdeteksi
(2)
Menjawab pertanyaan
(3)
Rekonstruksi arsip
G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan
transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
meliputi : (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan
kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi
Ada empat
tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data :
Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data :
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
a.
Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurutjenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnyamenjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlahhutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa datamenjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnyamenjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlahhutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa datamenjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data :
data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siapmemenuhi kebutuhan para pengguna.
data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siapmemenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen :
beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhikeperluan unit-unit kerja dalam organisasi.
beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhikeperluan unit-unit kerja dalam organisasi.
Tujuan Pemrosesan Transaksi
Pertukaran
ekonomi dengan pihak-pihak eksternal (berupa : pembelian persediaandan
penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan aktiva tetap dan
aplikasi tenaga kerja.
EDI (Electronic Data Interchange)
Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling
bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan
komputer.
• ANSI X12 Standard AS dan Canada
• EDIFACT (Standard Eropa)
• IEF
• Dll
• ANSI X12 Standard AS dan Canada
• EDIFACT (Standard Eropa)
• IEF
• Dll
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI adalah satu bentuk
“e-commerce” yang secara formal diperkenalkan kepada seluruh masyarakat secara
luas dengan menggunakan media komputer di dalam pelaksanaannya.
Standard
EDI yang belaku saat ini adalah SPEC 2000
Manfaat
EDI
Manfaat
EDI secara Umum adalah:
•
Mengurangi kesalahan
•
Mengurangi biaya
•
Meningkatkan efisiensi operasional
•
Meningkatkan kemampuan bersaing
•
Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
•
Meningkatkan pelayanan pelanggan
Selain itu
manfaat EDI secara detail adalah:
1. Pertukaran informasi data dapat dilakukan antar aplikasi sehingga
tidak perlu re –entry data dari sisi penerima dan tidak diperlukan prosews
printing dari sisi pengirim
2. Penyampaian atau penerimaan informasi dari dokumen lebih cepat dan aman, sehingga pelayanan dapat segera diperoleh tanpa perlu datang ke kantor pabean
3. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mendukung terbentuknya electronic trading dan EDI merupakan pertukaran data elektronik yang telah disepakati.
2. Penyampaian atau penerimaan informasi dari dokumen lebih cepat dan aman, sehingga pelayanan dapat segera diperoleh tanpa perlu datang ke kantor pabean
3. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mendukung terbentuknya electronic trading dan EDI merupakan pertukaran data elektronik yang telah disepakati.
Sumber Data
http://www.alatkasir.com/pengertian-point-of-sale/